Jumat, 14 Oktober 2011

Maaf dalam Kalbu

Untaian kata yang terangkai indah
kini sudah tak menghiasi pelangi hati
dendang pujian sang pujangga
mungkin sudah tak halal lagi kudengarkan

dirimu mencari bahagia di jagad raya
karna aku menaruh jiwamu dalam genggaman kekosongan
sebab belaian tangan dalam kehampaan
teramat lembut juga sarat damba
hanya terangkai dalam imaji

TERIMA KASIH...
atas cinta suci bertabur pengorbanan dan air mata
TERIMA KASIH....
telah menjadi cermin kejujuran pada wajah topeng kepalsuan
TERIMA KASIH....
telah menjadikan batu kusam begitu berharga bagaikan tiram mutiara
TERIMA KASIH...
atas kebesaran jiwa dan ketajaman aksara

mungkin tak cukup kata
tuk pengganti jeritan nurani yang menyayat jiwa
mungkin tak cukup kata
tuk mengobati luka menyeruak dari dasar nurani

MAAF.....
memanggilmu tuk datang
tapi kumerantai kedua kakimu
MAAF....
memporakporandakan serpihan hati
yang begitu lama tersusun kembali
MAAF....
saat ku tak punya kekuatan
untuk sekedar mengatakan rindu
MAAF....
hanya bisa menatap senyummu
dan membalasnya walau tak kasat mata

dan jika dirimu tersenyum
hinaanmu memancarkan racun tusukan yang penuh bisa
bagaikan upas ular yang meracuni luka
periiiih......walau sekedar menyingkap tabir kesalahan yang terpendam

ku yakin..segunung pengorbananmu dan aliran air mata kepedihanmu
akan berbuah kebahagiaan abadi
dengan hembusan kesejukan nirwana
laksana menikmati buah surgawi
kuyakin...cintamu yang begitu utuh pada-NYA
dan sujudmu yang selalu kau berikan dibalik gelapnya malam
akan berbalas surga- NYA

hanya satu harapan yang kusemai....
' semoga engkau selalu bahagia'

Tidak ada komentar:

Posting Komentar