Jumat, 14 Oktober 2011

Mati Rasa

Saat malam bertabur bintang
bulan tampak tersenyum padaku
hembusan angin malam membelaiku
menidurkanku bagai pelukan ibunda

pagi...betapa cepat kau rebut malamku
sesaat ku terpejam
kau seret ku dalam realita
fakta cinta yang tak berkesudahan

haruskah ku menghujat cinta?
ataukah berkawan dengan cinta?
betapa kusadar tanpa cinta
segumpal darah takkan bisa
menjadi bayi suci penghibur lara
lantas apa yang harus kulakukan??

Karena cintaku pada sang dewa
begitu putih..suci..
seputih mawar putih di taman hatiku
tapi cinta itu juga membalikkan aliran darahku
hingga kurasa kutlah ...MATI RASA

salahkah ku terlalu mencintainya??
haruskah kuselalu mengemis cinta darinya?
walau kuterus berusaha mengais cinta
di dasar hatinya
selalu mencoba menyelami..
setiap relung jiwanya

lelahku tlah datang..
kini kukan menunggu....
semua telah kulepas....sayembara telah kumulai
tinggal kutunggu mutiara berkilau itu
kan kutata jiwaku yang mulai rapuh
hingga senyumku kan selalu mengembang
untuk para malaikat kecil
penjaga pintu hatiku.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar